','

' ); } ?>

Campak Lebih Menular Daripada COVID-19 Dan Dapat Menyebar Ke 18 Orang.

JAKARTA – Baik campak maupun virus Covid-19 merupakan penyakit menular.

Keduanya dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Jadi, mana yang lebih menular?

Ketua Ikatan Infeksi dan Penyakit Tropis Indonesia (IDAI) UKK Dr. Dokter. Anggraini Alam, Sp.A(K) menemukan bahwa keduanya dapat menyebarkan virus ke banyak orang.

Namun, beberapa penelitian yang ada menunjukkan bahwa campak lebih menular daripada Covid-19.

Campak dapat menularkan virus ke 11 hingga 18 orang, sedangkan COVID-19 dapat menginfeksi 1 hingga 7 orang.

“Kalau COVID-19 harus di keramaian (cuma menular) tapi campak menjalar kemana-mana,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Kamis (19/1/2023).

Waktu penularan campak digambarkan 4 hari sebelum munculnya ruam sampai 4 hari setelah munculnya ruam.

Puncak penularan adalah pada saat gejala awal (prodromal), yaitu 1 sampai 3 hari pertama sakit.

Campak menyebar melalui udara atau melalui air liur dan kontak langsung dengan pembawa.

IDAI juga mengatakan campak merupakan infeksi yang berpotensi menular karena ditularkan melalui udara dan sangat mudah tertular.

Apalagi saat ini kasus suspek akan meningkat 32 kali lipat pada tahun 2022. Hal ini diyakini karena rendahnya tingkat vaksinasi campak.

Masyarakat percaya infeksi campak sudah hilang.

Sejak tahun 2015, angka cakupan vaksinasi terus mengalami penurunan hingga tahun 2021, dengan penurunan yang cukup signifikan, salah satunya dampak pandemi COVID-19.

“Semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, semakin tinggi risiko infeksi. Kekebalan terhadap infeksi juga tidak terus divaksinasi, sehingga disebut ‘lupa’ atau amnesia imunologis. Pada tahun 2021, ada 132 kasus yang diduga sebagai nah, tahun ini 2022 kata dokternya.

Infeksi campak paling berbahaya pada kelompok berikut:

1. Tidak divaksinasi campak

2. Malnutrisi

3. Di bawah 5 tahun

4. Jika Anda memiliki penyakit penyerta dan imunodefisiensi (misalnya leukemia, keganasan lain, HIV)

5. Mereka yang sedang menerima terapi imunosupresif

6. Ditemukan infeksi mukosa yang luas seperti stomatitis atau terdapat kondisi berikut:

semua. Dokter tidak dapat memantau perkembangan pasien.

hujan. jauh atau sulit dijangkau